JAKARTA - Atmosfer Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada Kamis, 18 September 2025, begitu membara ketika Persib Bandung menjalani laga perdana Grup G AFC Champions League (ACL) Two melawan Lion City Sailors. Dukungan penuh Bobotoh memenuhi tribun, namun hingga babak pertama usai, Maung Bandung masih harus puas dengan skor imbang 0-0.

Meskipun tampil dominan, beberapa peluang emas yang tercipta belum mampu dikonversi menjadi gol. Pertandingan berjalan dengan tempo tinggi sejak menit awal, memperlihatkan duel seimbang antara agresivitas tuan rumah dan disiplin ketat tim tamu.

Komposisi Pemain dan Pola Bermain

Pelatih Persib menurunkan susunan terbaik sejak awal laga. Teja Paku Alam dipercaya menjaga gawang, sementara barisan pertahanan dihuni oleh Frans Putros, Julio Cesar, Patricio Matricardi, serta Federico Barba. Kuartet ini bertugas meredam serangan balik cepat dari Sailors yang dikenal dengan kecepatan lini depannya.

Di lini tengah, Persib mengandalkan Eliano Reijnders, Luciano Guaycochea, dan kapten Marc Klok. Kombinasi ketiganya menjadi motor pengatur ritme serangan. Sementara itu, lini depan diisi oleh Saddil Ramdani, Uilliam Barros, serta Ramon de Andrade Souza, yang mengandalkan pergerakan dinamis untuk membongkar pertahanan lawan.

Strategi ini terbukti mampu mendominasi jalannya permainan. Persib lebih banyak menguasai bola dan menciptakan peluang, namun efektivitas penyelesaian akhir menjadi persoalan utama.

Babak Pertama: Banyak Peluang, Belum Ada Gol

Sejak peluit kick-off, Persib tampil dengan intensitas tinggi. Tekanan dilancarkan dari sisi sayap dan tengah lapangan.

Menit ke-18 menjadi momen penting ketika Patricio Matricardi sukses memotong serangan balik berbahaya Sailors. Aksi tersebut menyelamatkan gawang Teja dari ancaman serius.

Hanya semenit kemudian, Uilliam Barros hampir membuka keunggulan. Ia melepaskan sontekan dari dalam kotak penalti, namun bola masih berhasil ditepis Diogo Costa, bek Lion City yang tampil sigap.

Pada menit ke-22, Eliano Reijnders mencoba peruntungan melalui tembakan keras jarak jauh. Sayangnya, kiper Ivan Susak tampil gemilang dengan tepisan krusial. Beberapa kali peluang tercipta, namun gol yang ditunggu belum datang.

Drama terjadi menjelang akhir babak pertama. Marc Klok harus ditarik keluar pada menit ke-44 setelah berbenturan dengan pemain lawan. Kondisi ini memaksa pelatih melakukan pergantian dengan memasukkan Thom Haye. Situasi tersebut menjadi pukulan bagi Persib, mengingat Klok adalah sosok kunci dalam mengatur tempo permainan.

Tambahan waktu tiga menit tidak mengubah kedudukan. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum, meski dominasi permainan berada di tangan Maung Bandung.

Analisis Taktik: Kelebihan dan Kekurangan

Dari jalannya pertandingan, terlihat jelas Persib unggul dalam aspek penguasaan bola dan kreasi serangan. Pergerakan Saddil di sisi sayap memberi warna, sementara duet Uilliam Barros dan Ramon Souza menjadi tumpuan di lini depan.

Namun, kelemahan mencolok ada pada penyelesaian akhir. Beberapa peluang matang gagal dimanfaatkan dengan baik. Selain itu, absennya Marc Klok sejak menit akhir babak pertama bisa memengaruhi keseimbangan lini tengah pada sisa pertandingan.

Sebaliknya, Lion City Sailors tampil disiplin. Mereka tidak banyak menguasai bola, tetapi sangat berbahaya melalui serangan balik cepat. Kecepatan pemain sayap mereka kerap merepotkan lini belakang Persib. Jika tidak diantisipasi, hal ini bisa menjadi ancaman besar di babak kedua.

Babak Kedua Jadi Penentu

Dengan hasil imbang sementara, laga dipastikan berjalan semakin ketat di paruh kedua. Persib diprediksi akan tetap menekan, memanfaatkan dukungan suporter, serta mencari gol pembuka.

Masuknya Thom Haye bisa menjadi kunci. Ia dikenal mampu menjaga keseimbangan permainan dan mengalirkan bola dengan cerdas. Jika komunikasi di lini tengah berjalan baik, Persib punya peluang lebih besar untuk mencetak gol.

Namun, risiko serangan balik dari Sailors tidak boleh diremehkan. Kedisiplinan barisan pertahanan menjadi faktor vital. Frans Putros dan Federico Barba harus tetap fokus menjaga pergerakan penyerang lawan.

Dampak untuk Grup G

Pertandingan ini bukan hanya soal gengsi, tetapi juga krusial untuk perjalanan Persib di Grup G. Sebagai laga pembuka, kemenangan seharusnya bisa memberikan modal positif.

Jika pertandingan berakhir imbang atau bahkan kalah, Persib akan menghadapi tekanan lebih besar di laga-laga berikutnya. Grup G dikenal cukup kompetitif, sehingga setiap poin menjadi sangat berarti.

Sebaliknya, jika Maung Bandung mampu meraih kemenangan, posisi mereka akan lebih percaya diri untuk menghadapi laga tandang selanjutnya.

Dukungan Suporter Sebagai Motivasi

Satu hal yang tidak bisa diabaikan adalah energi dari Bobotoh. Sejak awal laga, suporter Persib terus memberikan dukungan luar biasa. Chant, koreografi, hingga sorakan menjadi dorongan semangat bagi para pemain di lapangan.

Suasana seperti ini diharapkan bisa menambah motivasi untuk tampil lebih baik di babak kedua. Dukungan penuh stadion GBLA dapat menjadi faktor tambahan yang membedakan performa Persib dari laga tandang.

Menanti Gol Penentu

Babak pertama memang berakhir tanpa gol, namun jalannya pertandingan menunjukkan potensi besar. Persib memiliki kualitas untuk memecah kebuntuan, sementara Sailors tidak kalah berbahaya melalui transisi cepat.

Laga ini masih terbuka bagi kedua tim. Pertanyaannya, siapa yang akan lebih klinis dalam memanfaatkan peluang? Apakah Persib mampu memberi kebahagiaan bagi Bobotoh dengan kemenangan di kandang, atau justru Sailors yang mencuri hasil positif?

Semua jawaban akan terungkap di babak kedua yang penuh ketegangan. Yang pasti, duel ini telah membuktikan bahwa persaingan di AFC Champions League Two bukan sekadar adu taktik, melainkan juga pertarungan mental dan konsistensi.