Dana Kelolaan Wealth Management Bank Mega Syariah Melejit, Reksa Dana Syariah Jadi Primadona Investasi 2025

Jumat, 31 Oktober 2025 | 10:02:55 WIB
Dana Kelolaan Wealth Management Bank Mega Syariah Melejit, Reksa Dana Syariah Jadi Primadona Investasi 2025

JAKARTA - Bank Mega Syariah berhasil mencatatkan lonjakan dana kelolaan wealth management yang mengesankan pada tahun 2025. Per September, total dana kelolaan mencapai Rp125 miliar, meningkat 112% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan tajam ini menunjukkan minat masyarakat terhadap investasi syariah semakin besar. Kontribusi terbesar terhadap kenaikan tersebut berasal dari produk reksa dana syariah, yang tumbuh hingga 433% secara tahunan menjadi Rp90 miliar.

Pertumbuhan ini sejalan dengan kondisi industri reksa dana nasional yang juga mencatatkan kinerja positif. Per Agustus 2025, total dana kelolaan industri reksa dana di Indonesia (asset under management/AUM) tumbuh 10% secara tahunan.

Bank Mega Syariah memanfaatkan tren positif tersebut dengan memperkuat lini produk dan kemitraan strategis di bidang investasi syariah. Fokus perusahaan kini diarahkan pada inovasi produk yang sesuai prinsip syariah dan mudah diakses oleh berbagai kalangan masyarakat.

Kontribusi Reksa Dana Syariah Dorong Pendapatan Fee Based Income

Selain mendorong pertumbuhan dana kelolaan, peningkatan produk reksa dana syariah juga berpengaruh terhadap kinerja pendapatan non-bunga. Pada September 2025, fee based income (FBI) Bank Mega Syariah tercatat tumbuh 16% dibandingkan Agustus 2025, mencapai lebih dari Rp7,1 miliar.

Reksa dana menjadi salah satu pendorong utama bisnis wealth management bank tersebut. Produk ini diharapkan terus memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan FBI ke depan.

Digital Business & Product Development Division Head Bank Mega Syariah, Benadicto Alvonzo Ferary, menuturkan bahwa peningkatan ini tidak lepas dari semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya investasi berbasis prinsip syariah.

Menurutnya, masyarakat kini lebih memahami manfaat investasi yang sesuai dengan nilai-nilai syariah, baik dari sisi etika maupun keberlanjutan. Hal itu turut diperkuat dengan semakin banyaknya produk reksa dana syariah yang ditawarkan di pasar keuangan Indonesia.

Kolaborasi Strategis dengan Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM)

Melihat peluang besar dalam pertumbuhan reksa dana syariah, Bank Mega Syariah menjalin kerja sama dengan Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM). Kolaborasi ini bertujuan memperluas akses masyarakat terhadap produk investasi syariah yang beragam.

Melalui kemitraan tersebut, Bank Mega Syariah menghadirkan lima produk unggulan reksa dana syariah. Produk ini mencakup berbagai kelas aset, mulai dari pasar uang hingga saham global, sehingga nasabah dapat memilih sesuai profil risiko dan kebutuhan investasinya.

Kelima produk tersebut meliputi Reksa Dana Pasar Uang Syariah (Batavia Dana Kas Syariah Kelas A), Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah (Batavia Pendapatan Tetap Optimal Syariah), serta tiga Reksa Dana Saham Syariah yakni Batavia Dana Saham Syariah, Batavia Global ESG Sharia Equity USD, dan Batavia Technology Sharia Equity US.

“Kelima produk ini dirancang untuk memberikan pilihan investasi yang beragam bagi nasabah, mulai dari instrumen berisiko rendah hingga tinggi, sesuai dengan prinsip syariah. Melalui variasi produk tersebut, nasabah dapat menyesuaikan strategi investasinya untuk mencapai tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang secara optimal,” ujar Benadicto.

Bank Mega Syariah memasarkan produk ini kepada dua segmen utama, yakni nasabah prioritas dan nasabah umum. Mulai 23 Oktober 2025, seluruh cabang Bank Mega Syariah telah melayani pembelian produk reksa dana syariah tersebut.

Hingga akhir tahun, Bank Mega Syariah menargetkan total dana kelolaan dari produk kolaborasi ini mencapai Rp100 miliar. Target tersebut dinilai realistis mengingat tren investasi syariah yang terus meningkat di masyarakat.

Peran BPAM dan Arah Pertumbuhan Investasi Syariah

PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) sendiri merupakan salah satu manajer investasi terkemuka di Indonesia. Sejak berdiri pada tahun 1996, BPAM telah mengelola berbagai produk reksa dana, termasuk reksa dana syariah yang kini semakin diminati.

Kerja sama dengan Bank Mega Syariah memperkuat posisi BPAM dalam memperluas penetrasi produk syariah di pasar domestik. Keduanya memiliki visi yang sama dalam mendukung pertumbuhan industri keuangan syariah di Indonesia.

Benedicto menambahkan bahwa keberhasilan kolaborasi ini tidak hanya terletak pada peningkatan dana kelolaan, tetapi juga pada peningkatan literasi keuangan syariah di masyarakat. Edukasi kepada nasabah menjadi bagian penting dari strategi Bank Mega Syariah untuk membangun kepercayaan dan loyalitas jangka panjang.

Selain itu, Bank Mega Syariah juga terus berinovasi dalam menyediakan platform digital untuk memudahkan transaksi investasi syariah. Akses yang lebih cepat dan aman diharapkan mampu menarik generasi muda untuk mulai berinvestasi sejak dini.

Dengan perkembangan yang positif ini, Bank Mega Syariah optimistis dapat terus menjadi pemain utama di sektor keuangan syariah Indonesia. Fokus pada inovasi, kolaborasi strategis, serta kepatuhan terhadap prinsip syariah menjadi kunci keberhasilan bank dalam menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan.

Momentum Emas Investasi Syariah di Indonesia

Lonjakan dana kelolaan Bank Mega Syariah pada 2025 menjadi cerminan meningkatnya kepercayaan publik terhadap industri keuangan syariah. Dukungan terhadap produk berbasis prinsip syariah kini tidak hanya datang dari nasabah ritel, tetapi juga dari kalangan profesional dan investor institusional.

Ke depan, prospek investasi syariah diperkirakan terus tumbuh seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap keuangan beretika dan berkelanjutan. Bank Mega Syariah berkomitmen untuk terus memperkuat inovasi produk dan memperluas jangkauan layanan agar lebih inklusif.

Melalui strategi tersebut, Bank Mega Syariah optimistis mampu menjaga momentum pertumbuhan dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ekonomi syariah nasional. Tahun 2025 pun menjadi bukti bahwa investasi syariah bukan sekadar tren, melainkan fondasi kuat bagi masa depan keuangan Indonesia.

Terkini

5 Cara Download Foto di TikTok dengan Mudah dan Cepat

Selasa, 04 November 2025 | 17:04:47 WIB

Lacak Paket Tokopedia: Cari Tahu Paket Kamu Sudah Dimana

Selasa, 04 November 2025 | 17:04:46 WIB

16 Manfaat Buah Nanas bagi Kesehatan Jantung dan Tubuh

Selasa, 04 November 2025 | 17:04:43 WIB

Touring Motor Artinya: Tujuan dan Hal yang Dipersiapkan

Selasa, 04 November 2025 | 17:04:41 WIB

5 Cara Jualan di Lazada dan Syaratnya, Biar Untung Maksimal!

Selasa, 04 November 2025 | 17:04:35 WIB