Sjafrie Sjamsoeddin Tekankan TNI Harus Jadi Tentara Rakyat yang Profesional

Rabu, 05 November 2025 | 15:57:03 WIB
Sjafrie Sjamsoeddin Tekankan TNI Harus Jadi Tentara Rakyat yang Profesional

JAKARTA - Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, menegaskan bahwa seluruh prajurit TNI wajib melindungi dan menghormati rakyat. Hal ini bertujuan menciptakan rasa aman di lingkungan masyarakat secara menyeluruh.

"Kalian harus menjadi tentara rakyat, harus bisa bersatu dengan rakyat, dan harus bisa menghormati rakyat. Tidak boleh menyakiti hati rakyat," ujarnya dalam keterangan resmi Mabes TNI di Jakarta, Rabu, 5 November 2025.

Sjafrie menekankan pentingnya dukungan masyarakat sebagai faktor utama keberadaan TNI hingga saat ini. Tanpa hubungan yang harmonis, tugas pertahanan negara tidak akan optimal.

Prajurit yang bersatu dengan rakyat dinilai lebih efektif dalam menjalankan misi pertahanan. Kedekatan dengan masyarakat juga menjadi kunci untuk menciptakan stabilitas dan keamanan nasional.

Pelayanan dan Kepedulian terhadap Rakyat

Sjafrie meminta seluruh prajurit untuk memberikan pelayanan terbaik dan menghindari sikap arogan. Menurutnya, perlakuan yang baik kepada masyarakat akan memperkuat kepercayaan dan dukungan publik terhadap TNI.

"Rakyat membiayai kita sampai kita masuk di lubang kubur. Karena itu, berbaktilah kepada rakyat dan bantu kesulitan-kesulitan rakyat di sekelilingmu," jelas Sjafrie.

Instruksi ini menekankan bahwa TNI bukan hanya soal kekuatan militer, tetapi juga kontribusi nyata terhadap kesejahteraan masyarakat. Tindakan yang mengedepankan empati akan menumbuhkan loyalitas masyarakat terhadap institusi pertahanan.

Pendekatan ini sejalan dengan konsep TNI sebagai tentara rakyat, di mana prajurit tidak hanya menjaga wilayah tetapi juga membangun kepercayaan sosial. Pelayanan yang konsisten akan memastikan hubungan antara TNI dan masyarakat tetap harmonis.

Fokus Tugas Prajurit di Yonif TP 823 Baubau

Saat mendampingi Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, mengunjungi Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) 823/Raja Wakaaka di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Sjafrie menekankan tugas ganda prajurit. Mereka harus memperkuat pertahanan negara sekaligus mendukung pembangunan ekonomi dan infrastruktur lokal.

"Daerah kita luas, 514 kabupaten tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai negara yang harus menjaga kedaulatan, kita punya kewajiban supaya satu kabupaten itu dijaga oleh satu batalyon, kalau perlu dua batalyon," tegasnya.

Prajurit Yonif TP 823 diharapkan menjadi contoh profesionalisme dalam menjaga kedaulatan wilayah. Tugas mereka tidak terbatas pada aspek militer, tetapi juga menyentuh kesejahteraan masyarakat sekitar.

Sjafrie menekankan bahwa pembangunan lokal dan pertahanan nasional tidak bisa dipisahkan. Dengan pendekatan terpadu, TNI dapat memperkuat keamanan sambil mendukung pertumbuhan sosial-ekonomi masyarakat.

Komitmen Profesionalisme dan Kedaulatan

Sjafrie mengingatkan bahwa hubungan harmonis antara TNI dan rakyat merupakan fondasi utama pertahanan negara. Tanpa dukungan masyarakat, TNI tidak dapat menjalankan fungsinya secara optimal.

Instruksi ini juga menekankan bahwa setiap prajurit harus menyeimbangkan antara kekuatan militer dan kepedulian sosial. Profesionalisme prajurit menjadi syarat agar TNI tetap dihormati dan dipercaya oleh publik.

Selain menjaga kedaulatan, prajurit diharapkan aktif membantu masyarakat dalam menghadapi kesulitan sehari-hari. Dengan demikian, TNI tidak hanya menjadi institusi pertahanan, tetapi juga agen pembangunan dan pelindung sosial.

Sjafrie menutup arahan dengan menegaskan bahwa setiap batalyon memiliki tanggung jawab strategis untuk menjaga kabupaten masing-masing. Kehadiran TNI yang profesional dan dekat dengan rakyat akan memastikan Indonesia tetap aman dan sejahtera.

Terkini

14 Aplikasi Gratis Belajar Bahasa Inggris 2025

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:35 WIB

Cara Membatalkan Pesanan di Zalora, Mudah dan Praktis

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:33 WIB

11 Cara Jitu Mengatasi Susah Tidur, Dijamin Ampuh!

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:22 WIB