Harga Minyak Dunia Stabil Meski Stok AS Meningkat Signifikan Oktober 2025

Kamis, 06 November 2025 | 13:09:56 WIB
Harga Minyak Dunia Stabil Meski Stok AS Meningkat Signifikan Oktober 2025

JAKARTA - Harga minyak dunia menunjukkan stabilitas setelah mengalami penurunan dua hari berturut-turut. Kondisi ini dipicu laporan Badan Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat yang mengonfirmasi kenaikan stok minyak mentah terbesar sejak Juli.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di bawah US$60 per barel. Sementara Brent ditutup di bawah US$64 per barel pada Rabu, 5 November 2025.

Menurut laporan EIA, persediaan minyak mentah AS meningkat 5,2 juta barel pada pekan yang berakhir 31 Oktober. Angka ini sedikit di bawah perkiraan lembaga industri utama, sehingga menahan tekanan penurunan harga lebih lanjut.

Tren Harga dan Faktor Kelebihan Pasokan

Harga minyak acuan AS telah melemah sekitar 17% sepanjang 2025. Penurunan ini dipicu kekhawatiran kelebihan pasokan global akibat meningkatnya produksi dari negara anggota dan non-anggota OPEC+.

CEO perusahaan perdagangan komoditas Mercuria menjelaskan dalam konferensi Adipec di Abu Dhabi, Rabu, bahwa kelebihan pasokan terbentuk secara perlahan. Namun, diperkirakan bisa mencapai 2 juta barel per hari pada tahun depan.

Meski terjadi kenaikan stok minyak mentah, penurunan persediaan produk olahan membantu menahan tekanan harga lebih dalam. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan domestik dan ekspor produk olahan tetap relatif stabil.

Stok Bensin AS Turun Signifikan

Laporan EIA juga menunjukkan stok bensin AS turun hampir 5 juta barel. Penurunan ini menjadi level terendah dalam tiga tahun terakhir.

Ekspor dan permintaan domestik yang relatif stabil membuat penurunan stok bensin memiliki dampak signifikan pada dinamika pasar. Kondisi ini membantu menyeimbangkan tekanan dari kelebihan pasokan minyak mentah global.

Harga minyak acuan juga menunjukkan pergerakan yang berbeda pada sesi perdagangan terbaru. WTI untuk pengiriman Desember naik tipis 0,2% menjadi US$59,69 per barel pada pukul 07.04 waktu Singapura.

Sementara Brent untuk pengiriman Januari turun 1,4% menjadi US$63,52 per barel pada Rabu, 5 November 2025. Fluktuasi ini mencerminkan kombinasi faktor global, termasuk pasokan dan permintaan yang berimbang.

Prediksi Pasar dan Kinerja Tahun Depan

Kelebihan pasokan global tetap menjadi perhatian pelaku pasar. Meski terbentuk perlahan, lonjakan produksi dari OPEC+ dan non-OPEC diprediksi dapat mempengaruhi harga minyak dunia pada 2026.

Para analis menilai stabilitas saat ini bersifat sementara. Kondisi pasar tetap rentan terhadap perubahan permintaan, geopolitik, dan faktor ekonomi global yang dapat memicu fluktuasi harga mendadak.

Keseimbangan antara kenaikan stok minyak mentah dan penurunan stok produk olahan, seperti bensin, menjadi faktor utama stabilisasi harga. Hal ini menunjukkan pasar minyak tetap dinamis meski ada tekanan kelebihan pasokan.

Dampak terhadap Pasar Energi dan Industri

Stabilnya harga minyak memberi indikasi bagi industri energi untuk merencanakan produksi dan distribusi. Perusahaan perdagangan dan produsen minyak menyesuaikan strategi mereka dengan memperhatikan laporan EIA terbaru.

Kondisi ini juga berdampak pada estimasi laba perusahaan energi global. Sebagai contoh, beberapa perusahaan telah melaporkan kinerja laba yang dipengaruhi langsung oleh tren harga minyak dan stok yang tercatat di AS.

Dengan adanya keseimbangan antara stok minyak mentah dan produk olahan, pasar dapat menahan volatilitas ekstrem. Namun, para pelaku pasar tetap harus waspada terhadap perkembangan pasokan global dan permintaan yang bisa berubah mendadak.

Terkini

Cara Download Rekening Koran BCA lewat myBCA dan KlikBCA

Kamis, 06 November 2025 | 16:56:08 WIB

20 Ide Wirausaha Makanan yang Menjanjikan 2025

Kamis, 06 November 2025 | 16:56:07 WIB

Cara Daftar Maxim Bike Online, Simak Juga Persyaratannya

Kamis, 06 November 2025 | 16:56:06 WIB

17 Situs dan Aplikasi Gratis Nonton Film dan Legal 2025

Kamis, 06 November 2025 | 16:55:55 WIB