JAKARTA - Awal pekan November 2025 membawa kabar menarik bagi para pencinta logam mulia. Harga emas perhiasan mengalami kenaikan tipis di sejumlah gerai, menandakan permintaan yang masih stabil di tengah dinamika ekonomi global.
Di Jakarta, Senin 3 November 2025, harga emas 24 karat di Rajaemas tercatat berada di level Rp2.085.000 per gram. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan perdagangan sebelumnya yang sempat bergerak di kisaran Rp2.075.000 per gram.
Kenaikan tersebut mencerminkan sentimen positif pasar terhadap perhiasan emas menjelang musim liburan. Banyak konsumen mulai berinvestasi pada emas perhiasan sebagai lindung nilai sekaligus aset berharga jangka panjang.
Kenaikan Stabil di Awal Pekan
Meski kenaikan harga emas kali ini tergolong tipis, tren positif tetap terlihat dari pergerakan beberapa hari terakhir. Setelah sempat turun pada akhir Oktober, harga kembali menunjukkan pergerakan naik secara bertahap.
Pada 1 November 2025, harga emas perhiasan sempat dibanderol Rp2.080.000 per gram, sebelum mengalami sedikit penurunan di tanggal 2 November menjadi Rp2.075.000 per gram. Kini, pada 3 November, harga kembali menanjak ke Rp2.085.000 per gram, menandai pergerakan yang stabil menjelang akhir tahun.
Bagi sebagian besar pelaku pasar, pergerakan tipis ini dianggap wajar karena faktor permintaan musiman. Kenaikan harga emas perhiasan biasanya terjadi menjelang momen akhir tahun, ketika penjualan meningkat untuk kebutuhan hadiah dan investasi keluarga.
Harga Emas di Rajaemas dan Lakuemas
Dua toko besar yang menjadi acuan pergerakan harga perhiasan di Indonesia, yakni Rajaemas dan Lakuemas, mencatat harga berbeda meskipun trennya sama-sama naik. Perbandingan harga antar keduanya memberikan gambaran bagi konsumen yang ingin membeli atau menjual emas dengan harga terbaik.
Di Rajaemas, harga emas kadar 24 karat (murni) dibanderol Rp2.085.000 per gram. Sementara di Lakuemas, harga emas perhiasan kadar yang sama dijual lebih rendah, yakni Rp1.903.000 per gram.
Perbedaan ini terjadi karena masing-masing toko memiliki standar perhitungan berbeda, termasuk kadar kemurnian dan biaya pengolahan. Namun secara umum, keduanya mengikuti tren pasar emas domestik dan internasional.
Tabel Harga Emas Perhiasan 3 November 2025
Berikut rincian lengkap harga emas perhiasan di Rajaemas dan Lakuemas pada 3 November 2025. Tabel ini menunjukkan variasi harga berdasarkan kadar karat yang umum dijual di pasaran.
Harga Emas Perhiasan di Rajaemas (3 November 2025)
| Kadar (Karat) | Harga per Gram (Rp) |
|---|---|
| K24* | 2.085.000 |
| K24 | 1.975.000 |
| K23 | 1.713.000 |
| K22 | 1.638.000 |
| K21 | 1.565.000 |
| K20 | 1.490.000 |
| K19 | 1.415.000 |
| K18 | 1.341.000 |
| K17 | 1.267.000 |
| K16 | 1.192.000 |
| K15 | 1.118.000 |
| K14 | 1.043.000 |
| K13 | 968.000 |
| K12 | 895.000 |
| K11 | 820.000 |
| K10 | 745.000 |
| K9 | 672.000 |
| K8 | 597.000 |
| K7 | 522.000 |
| K6 | 449.000 |
| K5 | 374.000 |
Harga Emas Perhiasan di Lakuemas (3 November 2025)
| Kadar (Karat) | Harga per Gram (Rp) |
|---|---|
| 24K (99%) | 1.903.000 |
| 23K | 1.696.000 |
| 22K | 1.626.000 |
| 21K | 1.555.000 |
| 20K | 1.480.000 |
| 19K | 1.404.000 |
| 18K | 1.329.000 |
| 17K | 1.253.000 |
| 16K | 1.178.000 |
| 15K | 1.104.000 |
| 14K | 1.030.000 |
| 13K | 956.000 |
| 12K | 881.000 |
| 11K | 805.000 |
| 10K | 732.000 |
| 9K | 656.000 |
Analisis Pergerakan Harga dan Minat Pasar
Kenaikan harga emas perhiasan pada awal November 2025 dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Salah satunya adalah meningkatnya minat beli masyarakat setelah periode penurunan harga di akhir bulan sebelumnya.
Selain itu, penguatan harga emas dunia turut memberi dampak terhadap harga domestik. Ketika harga global bergerak positif, pasar lokal biasanya mengikuti dengan penyesuaian harga yang proporsional.
Bagi investor, momen ini sering dimanfaatkan untuk menambah koleksi logam mulia sebelum harga kembali melonjak menjelang akhir tahun. Sebaliknya, bagi pembeli ritel, pembelian dilakukan bertahap untuk menghindari risiko lonjakan mendadak.
Perbandingan Harga Antar Gerai Menjelang Akhir Tahun
Menariknya, selisih harga antara Rajaemas dan Lakuemas menunjukkan strategi pasar yang berbeda. Rajaemas tetap menjadi acuan utama karena transparansi harga dan jaminan kadar kemurnian tinggi.
Sementara itu, Lakuemas cenderung menawarkan harga jual yang lebih terjangkau, menjadikannya pilihan bagi pembeli perhiasan yang berfokus pada desain dan nilai estetika. Perbedaan ini memberi keleluasaan bagi masyarakat untuk memilih berdasarkan kebutuhan, antara investasi jangka panjang atau pemakaian pribadi.
Secara umum, kenaikan harga emas kali ini masih dalam batas wajar dan belum menimbulkan gejolak di pasar. Pelaku industri emas memperkirakan tren positif ini akan berlanjut hingga akhir Desember, seiring meningkatnya aktivitas ekonomi menjelang libur akhir tahun.
Prediksi dan Peluang ke Depan
Para analis memperkirakan harga emas perhiasan akan tetap berada dalam tren naik moderat hingga akhir kuartal IV 2025. Jika kondisi ekonomi global tetap stabil, potensi kenaikan harga bisa mencapai 1–2 persen dalam beberapa pekan mendatang.
Konsumen yang berencana membeli emas disarankan untuk memantau harga setiap minggu agar bisa menentukan waktu terbaik. Meski naik tipis, emas tetap menjadi aset yang diminati karena nilainya cenderung bertahan terhadap inflasi.
Di sisi lain, penjual perhiasan juga mendapat keuntungan dari peningkatan permintaan, terutama di kategori 22 karat ke bawah yang populer di kalangan konsumen muda. Hal ini menunjukkan bahwa emas perhiasan bukan hanya instrumen investasi, tetapi juga bagian dari gaya hidup modern masyarakat urban.
Kenaikan harga emas perhiasan pada 3 November 2025 menjadi sinyal positif bagi pelaku pasar dan konsumen. Meskipun tidak signifikan, tren ini menegaskan bahwa minat masyarakat terhadap logam mulia tetap tinggi di tengah fluktuasi ekonomi.
Dengan harga 24 karat di Rajaemas mencapai Rp2.085.000 per gram dan di Lakuemas Rp1.903.000 per gram, pembeli kini memiliki lebih banyak pilihan sesuai kebutuhan dan anggaran. Stabilitas harga emas perhiasan di awal November ini sekaligus menunjukkan optimisme bahwa pasar logam mulia nasional masih sehat dan menjanjikan.